Minggu, 10 Maret 2013

KEBUDAYAAN CINA

BUDAYA TIONGKOK

Sinarmas World Academy (SWA) Serpong Kenalkan

Sinarmas World Academy (SWA) Serpong, Kota Tangsel menggelar Fair Chinese Festival, Sabtu (22/1). Dalam pagelaran itu, dipertontonkan berbagai budaya Tiongkok Cina, seperti pertunjukkan barongsai, kesenian beladiri Kungfu Shaolin dan cara menulis huruf Mandarin.

Chief Executive Officer (CEO) SWA Serpong John McBryde dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dan pengenalan budaya Tiongkok kepada peserta didik di sekolah itu. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses belajar mengajar (PBM). Maklum saja, sekolah yang didirikan sejak 2008 lalu tersebut konsen di bidang budaya Cina dan menggali lebih jauh tentang bahasa Mandarin. "Ini juga kita lakukan dalam rangka menyambut perayaan Imlek tahun ini," ujranya.
Festival itu juga untuk meningkatkan mutu para pendidik di sekolah itu. Maklum saja, dalam rangkaian acara tersebut juga diselenggarakan pemberian pelatihan bagi para pendidik yang mengajar di tempat itu. "Pelatihan itu lebih difokuskan pada penguasaan literatur sejarah Mandarin," ungkapnya.
Pada bagian lain, Humas SWA Serpong Claduia menuturkan, pagelaran hari itu juga merupakan rangkaian dari pameran yang akan diselenggarakan 24 Januari hingga 26 Februari di dua tempat. Yakni di Jakarta dan di SWA Serpong. Di antaranya yang dipamerkan yakni alat musik tradisional, serta barang-barang tradisonal lainnya seperti pakaian khas Cina.
"Selama satu bulan tersebut juga akan diisi dengan berbagai workshop yang mengupas tentang kebudayaan Cina," imbuhnya. Workshop tersebut, kata Claudia dikhususkan bagi para pendidik di sekolah-sekolah yang mengajarkan tentang budaya Cina. Namun di SWA juga disajikan stand yang memberikan ilmu tentang menulis huruf Mandarin, yang pengajarnya guru di sekolah SWA. "Ada beberapa stand di sini yang menerima siswa untuk belajar melukis dan menulis huruf Cina," terangnya.
Selian itu, lanjut Claudia, dalam kesempatan itu, pihaknya ingin menancapkan kecintaan terhadap budaya Cina kepada para siswa. Sebab dengan kecintaan tersebut diharapkan dalam mempelajari semua jenis pelajaran yang disuguhkan dengan nuansa budaya Cina dapat disemangati anak-anak.
"Kita juga ingin meyakinkan kepada para orangtua bahwa budaya Cina itu luar biasa sehingga mereka memilki kebanggaan," ungkapnya. Terlebih, sambung Claudia, yang memamerkan kepiawaian dalam seni kebudayaan Cina tersebut anak-anak yang sekolah di tempat itu. Dengan melihat penampilan anaknya akan lebih membuat bangga orangtua.
"Semua orangtua juga akan bahagia bila melihat anaknya bisa mentas di panggung," ujarnya. Pantauan Tangerang Ekspres di lapangan, acara dibuka dengan pertunjukkan barongsai dan kungfu. Setelah itu, CEO SWA Serpong John McBryde memberikan sambutan dan menerbangkan spanduk bertuliskan "Fair Chinese Festival" dengan diikatkan pada puluhan balon berbagai warna, pertanda acara di buka.
Usai menerbangkan balon, pengunjung pun diajak untuk menyaksikan teatrikal berbagai kesenian. Seprti seni tarian dari anak usia TK, hingga pertunjukkan drama dari siswa setingkat SD. Tak ketinggalan, beberapa guru di SWA ikut menghibur suana hari itu dengan mempertontonkan kebolehannya dalam tarian khas Cina.
Sekitar pukul 12.00 WIB. Acara teatrikal usai. Ratusan pengunjung SWA saat itu diajak untuk makan siang dengan menu masakan Cina. Selain itu, juga masih ada rangkaian acara out dor dengan pertunjukkan lomba menyanyi mandarin bagi siswa setingkat SD di SWA. Sedangkan untuk yang hobi dengan goresan koas di kanvas, di tempat itu juga dipertunjukkan kepiawaian pelukis yang seklaigus membuka kesempatakn kepada pengunjung untuk diajari menulis huruf Mandarin. (esa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar